Weekly Newsletter 24 Desember 2024: BI Tahan Suku Bunga dan The Fed Turunkan Suku Bunga, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Anjlok
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya yang sudah terjadi pada minggu sebelumnya. IHSG ditutup pada level 6.983 hari Jumat, 20 Desember 2024, terkoreksi dalam sebesar -4,66%. IHSG melemah empat hari beruntun dari hari Senin, 16 Desember hingga Kamis, 19 Desember, dan baru menunjukkan perlawanan pada hari terakhir minggu tersebut yaitu hari Jumat, 20 Desember.
Koreksi dalam tersebut berdampak pada reksa dana saham dan reksa dana campuran yang terdapat porsi saham, di mana terlihat pada kinerja top reksa dana of the week periode 13-20 Desember 2024 mencatatkan return negatif yang juga cukup dalam seperti koreksi IHSG. Chart: TradingView
Yield obligasi Indonesia 10 tahun dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih meneruskan pelemahannya. Yield obligasi Indonesia 10 tahun bertahan di atas level 7% menjadi 7,092% dari yang sebelumnya 7,062%. Sedangkan nilai tukar rupiah juga melemah dan bertahan di atas level Rp16.000, menjadi Rp16.190 (+1,25%).
Berita Ekonomi Sepekan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 17-18 Desember 2024 memutuskan untuk tetap menahan suku bunga (BI Rate) pada level 6,00%. Suku bunga Deposit Facilty juga tetap 5,25%, dan suku bunga Lending Facility tetap 6,75%.
Kondisi ini membuat BI Rate tidak berubah tiga bulan beruntun sejak Oktober 2024. Sebelumnya BI Rate turun sebesar 25 basis point (bps) dari 6,25% menjadi 6,00% pada bulan September 2024. Sumber: TradingEconomics
Sedangkan The Fed kembali melanjutkan penurunan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,25%-4,50% dari yang sebelumnya 4,50%-4,75%. Pada bulan November The Fed juga menurunkan suku bunga dengan besaran yang sama, yaitu 25 bps, dari 4,75%-5,00% menjadi 4,50%-4,75%. Sumber: TradingEconomics
Secara total pada tahun 2024 BI Rate naik dan turun masing-masing sebanyak 1x sebesar 25 bps. Sehingga BI Rate pada tahun 2024 tetap tidak berubah dilevel 6,00% dibandingkan tahun 2023. Sedangkan The Fed tidak menaikkan suku bunga pada tahun 2024 dan telah menurunkan suku bunga sebanyak 3x dengan total 100 bps hingga level 4,25%-4,50%.
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini Reksa dana saham menjadi pilihan minggu ini karena IHSG telah terkoreksi cukup dalam seminggu terakhir dan saat ini berada di area level support kuat di 7.000 dan berpotensi terjadi kenaikan hingga kembali mendekati level 7.500. Sehingga dengan posisi IHSG saat ini serta koreksi yang juga terjadi pada reksa dana saham memberikan peluang berinvestasi diharga diskon yang lebih baik. Hal ini juga didukung dengan potensi terjadinya Window Dressing pada akhir bulan Desember.
Beberapa pilihan reksa dana saham yaitu Sucorinvest Sharia Sustainability Equity Fund, STAR Infobank 15 Kelas Utama, dan Avrist IDX30.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya
Promo Desember Cashback Unlimited!
Hi Teman Yamin! Saatnya tutup tahun dengan strategi cuan! 🎯 Investasi reksa dana di SayaKaya sekarang dan dapatkan 0.5% unlimited cashback. Semakin besar investasimu, semakin besar cashback yang bisa kamu dapatkan. Yuk cek syarat dan ketentuannya!
Baca SelengkapnyaWeekly Newsletter 17 Desember 2024: Inflasi Amerika Kembali Meningkat Sesuai Ekspektasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah terkoreksi dengan ditutup pada level 7.324 hari Jumat, 13 Desember 2024, menurun -0,79%. Secara pergerakan, IHSG terkena resistance di area 7.450-7.500 seperti pembahasan Weekly Newsletter 10 Desember 2024: https://sayakaya.id/blog/market-update/weekly-newsletter-10-desember-2024-inflasi-indonesia-kembali-meningkat-pmi-manufaktur-mendekati-level-ekspansi di mana IHSG tidak berhasil menembus area resistance.
Baca SelengkapnyaTiga Variasi Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) saat ini menjadi reksa dana dengan dana kelolaan terbesar dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Oktober 2024, RDPT memiliki dana kelolaan hingga Rp 149,65 Triliun. Jauh lebih tinggi dibandingkan reksa dana saham (Rp 77,45 Triliun), reksa dana campuran (Rp 28,69 Triliun), dan reksa dana pasar uang (Rp 86,74 Triliun). Hal ini menunjukkan besarnya minat investor terhadap produk RDPT.
Baca Selengkapnya