Weekly Newsletter 17 Desember 2024: Inflasi Amerika Kembali Meningkat Sesuai Ekspektasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah terkoreksi dengan ditutup pada level 7.324 hari Jumat, 13 Desember 2024, menurun -0,79%. Secara pergerakan, IHSG terkena resistance di area 7.450-7.500 seperti pembahasan Weekly Newsletter 10 Desember 2024: https://sayakaya.id/blog/market-update/weekly-newsletter-10-desember-2024-inflasi-indonesia-kembali-meningkat-pmi-manufaktur-mendekati-level-ekspansi di mana IHSG tidak berhasil menembus area resistance. Chart: TradingView
IHSG langsung berbalik arah setelah menyentuh level tertingginya di 7.530 pada hari Rabu, 11 Desember 2024. Koreksi yang terjadi pada IHSG termasuk wajar dikarenakan sebelumnya IHSG telah mencatatkan kenaikan yang cukup tinggi. Minggu sebelumnya (periode 29 November - 6 Desember 2024) IHSG meningkat +3,77% dalam satu minggu.
Yield obligasi Indonesia 10 tahun dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan. Yield obligasi Indonesia 10 tahun meningkat hingga menembus level 7% menjadi 7,062% dari yang sebelumnya 6,917%. Sedangkan nilai tukar rupiah melemah hingga hampir menembus level Rp16.000, menjadi Rp15.990 (+0,92%).
Berita Ekonomi Sepekan Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan kenaikan inflasi tahunan (year-on-year) menjadi sebesar 2,7% pada bulan November 2024. Kenaikan ini menjadi kenaikan inflasi dua bulan beruntun, setelah sebelumnya pada bulan Oktober juga mencatatkan kenaikan inflasi menjadi sebesar 2,6% dari yang sebelumnya pada bulan September sebesar 2,4%, menurun dibandingkan bulan Agustus yang sebesar 2,5%.
Pergerakan data inflasi AS yang sebelumnya stabil menurun dari bulan April hingga Agustus dari 3,4% menjadi 2,5%, saat ini mulai mengindikasikan pembalikan arah inflasi menjadi kembali meningkat. Sumber: TradingEconomics
Tingkat pengangguran bulan November juga meningkat menjadi 4,2% dari yang sebelumnya 4,1% pada bulan September dan Oktober 2024. Sehingga walaupun inflasi AS kembali meningkat, dengan data pengangguran yang juga meningkat dapat membuat The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) dari 4,50%-4,75% menjadi 4,25%-4,50% pada 18 Desember 2024 mendatang. Sumber: TradingEconomics
Berdasarkan data probabilitas FedWatch Tool yang diakses pada CMEGroup.com, The Fed berpotensi menurunkan suku bunganya menjadi 4,25%-4,50% sebesar 96,00% yang menunjukkan besarnya keyakinan akan terjadinya penurunan suku bunga oleh The Fed. Sumber: FedWatch Tool - CMEGroup.com
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini Reksa dana saham menjadi pilihan minggu ini karena IHSG telah menunjukkan sinyal pembalikan arah dari yang sebelumnya mengalami tekanan jual dan saat ini sudah kembali meningkat. Terjadinya koreksi seminggu terakhir memberikan kesempatan berinvestasi pada harga yang lebih rendah sebelum IHSG kembali melanjutkan kenaikannya.
Hal ini didukung dengan potensi terjadinya penurunan suku bunga oleh The Fed sehingga dapat memberikan sentimen positif pada pasar saham yang dapat membuat IHSG meningkat. Beberapa pilihan reksa dana saham yaitu Sucorinvest Sustainability Equity Fund, Trimegah Kapital Plus, dan Pinnacle Strategic Equity Fund.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya
Tiga Variasi Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) saat ini menjadi reksa dana dengan dana kelolaan terbesar dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Oktober 2024, RDPT memiliki dana kelolaan hingga Rp 149,65 Triliun. Jauh lebih tinggi dibandingkan reksa dana saham (Rp 77,45 Triliun), reksa dana campuran (Rp 28,69 Triliun), dan reksa dana pasar uang (Rp 86,74 Triliun). Hal ini menunjukkan besarnya minat investor terhadap produk RDPT.
Baca SelengkapnyaWeekly Newsletter 10 Desember 2024: Inflasi Indonesia Kembali Meningkat, PMI Manufaktur Mendekati Level Ekspansi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan yang sangat signifikan dalam seminggu kemarin (periode 29 November - 6 Desember 2024). IHSG ditutup pada level 7.382, meningkat +3,77%. IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan hingga mendekati area resistance terdekat pada level 7.450-7.500. Jika berhasil melewati area ini, IHSG dapat terus meningkat hingga resistance berikutnya pada level 7.800-7.900 yang juga merupakan level all time high (ATH).
Baca SelengkapnyaWeekly Newsletter 3 Desember 2024: Bulan November Berakhir, Penuh dengan Kinerja Negatif
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi -1,13% pada penutupan hari Jumat, 29 November 2024 dilevel 7.114. Penurunan ini membuat IHSG terkoreksi hingga -6,07% pada bulan November. Dan jika dibandingkan selama sepuluh tahun terakhir sejak tahun 2014, penurunan pada bulan November 2024 menjadi koreksi yang terdalam.
Baca Selengkapnya