Weekly Newsletter 15 Oktober 2024: Inflasi Amerika Bulan September 2,4%, IHSG Berhenti dari Penurunan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menghentikan penurunannya setelah beberapa minggu terakhir terus terkoreksi. Pada Jumat, 11 Oktober 2024 IHSG ditutup di 7.520, naik +0,32%. Sedangkan yield obligasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih mengalami pelemahan. Yield obligasi Indonesia 10 tahun meningkat tipis ke level 6,686% setelah minggu sebelumnya berada pada level 6,643%. Rupiah juga masih melemah hingga level Rp 15.575, meningkat +0,61%.
Berita Ekonomi Sepekan
Amerika Serikat (AS) mengumumkan inflasi bulan September sebesar 2,4% secara tahunan (year-on-year). Inflasi ini lebih rendah dibandingkan bulan Agustus yang sebesar 2,5% dan membuat inflasi tahunan AS terus menurun hingga enam bulan beruntun, sejak pertama kali terjadi penurunan pada bulan April 2024, dari yang sebelumnya bulan Maret sebesar 3,5% menjadi 3,4%.
Sumber: TradingEconomics
Inflasi AS bulan September 2024 juga menjadi yang terendah sejak bulan Februari 2021 sebesar 1,7%, di mana pada bulan Maret 2021 melonjak menjadi 2,6%. Data inflasi yang masih turun ini membuat ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada pada bulan November mendatang semakin besar.
Sumber: TradingEconomics
Reksa Dana Tertua di SayaKaya
Di SayaKaya terdapat berbagai macam reksa dana. Ada yang belum lama diterbitkan oleh Manajer Investasi (MI) dan relatif masih baru, ada juga yang sudah sangat senior atau cukup lama sejak diterbitkan. Produk reksa dana yang masih berjalan dengan usia yang relatif tua mengindikasikan ketahanan produk reksa dana dalam melewati berbagai siklus pasar dan kepercayaan investor pada produk tersebut.
Bahana Makara Prima Kelas G (reksa dana pendapatan tetap konvensional) menjadi reksa dana tertua di SayaKaya. Produk ini diterbitkan sejak 4 November 2004 (hampir 20 tahun) dan mencatatkan kinerja sejak diterbitkan sebesar 225,42%. Sedangkan peringkat kedua ada I-Hajj Syariah Fund (reksa dana pendapatan tetap syariah) yang diterbitkan sejak 17 Januari 2005 (19 tahun lebih) dengan kinerja sejak diterbitkan sebesar 391,39%.
Jika berinvestasi pertama kali sejak produk reksa dana diterbitkan sebesar Rp 50 juta, maka investasi pada Bahana Makara Prima Kelas G saat ini telah bernilai sebesar Rp 162 juta. Dan jika berinvestasi pada I-Hajj Syariah Fund, saat ini telah bernilai sebesar Rp 245 juta.
Reksa Dana Pilihan Minggu Ini Reksa dana saham menjadi pilihan minggu ini karena inflasi AS yang semakin rendah mengindikasikan terjadinya penurunan suku bunga pada bulan November, sehingga berpotensi memberikan sentimen positif pada IHSG. Dengan posisi IHSG yang masih terdiskon akibat koreksi minggu-minggu sebelumnya, memberikan peluang investasi reksa dana saham saat ini hingga IHSG kembali rebound ke 8.000. Beberapa pilihan reksa dana saham, yaitu Sucorinvest IDX30, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund, dan STAR Infobank 15 Kelas Utama.
Yuk investasi reksa dana di SayaKaya!
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko, calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.
Lihat Blog Lainnya
Bersiap Menghadapi Kondisi Darurat
Halo teman Yamin! Ngga kerasa ya udah 4 tahun kita melewati Pandemi Covid-19 yang memasuki Indonesia awal tahun 2020. Pada saat itu ada banyak perubahan terjadi dalam kehidupan kita. Jika sebelumnya bebas jalan-jalan dan nongkrong, jadi harus di rumah aja. Kegiatan sekolah, kuliah, dan bekerja beralih secara online. Begitu juga yang tadinya punya pekerjaan, ada yang dirumahkan atau bahkan di PHK karena kegiatan perekonomian terhambat. Bagi yang menjalankan usaha juga mengalami penurunan penghasilan, bahkan ada yang sampai tutup. Sedangkan yang mencari pekerjaan jadi semakin sulit karena lapangan kerja semakin terbatas.
Baca SelengkapnyaWeekly Newsletter 8 Oktober 2024: Kondisi Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penurunannya dalam beberapa minggu terakhir. Minggu ini IHSG mengalami koreksi yang cukup dalam, hingga -2,60% dan ditutup pada level 7.496 hari Jumat, 4 Oktober 2024. Sejalan dengan pergerakan IHSG, yield obligasi Indonesia 10 tahun dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika juga ikut melemah. Yield obligasi Indonesia 10 tahun naik ke level 6,643% setelah minggu lalu berada pada level 6,450%. Sedangkan rupiah melemah signifikan hingga Rp 15.480 atau naik +2,38%.
Baca Selengkapnya