The Fed Menaikkan Tingkat Suku Bunga - Market Outlook 31 Juli 2023

31 Juli 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:


1. The Fed Menaikkan Tingkat Suku Bunga


Pada rabu (26/7) pekan lalu, The Fed menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5.25-5.5% dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC). The Fed juga mengisyaratkan bahwa masih ada peluang untuk kembali menaikkan tingkat suku bunganya pada September 2023.


Salah satu faktor kenaikan suku bunga tersebut karena The Fed masih ingin terus menekan laju inflasi dengan targetnya yaitu 2%. Sebagai informasi tambahan, tingkat inflasi AS saat ini (31/7) sebesar 3%.


2. BI Pertahankan Suku Bunga


Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 24-25 Juli 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6.5%.


Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5.75% ini konsisten dari sikap kebijakan moneter dalam memastikan inflasi tetap terkendali pada kisaran sasaran 3±1% pada sisa tahun 2023 dan 2.5±1% pada tahun 2024. Tingkat inflasi Indonesia saat ini (31/7) sebesar 3.52%.


3. BI: Pertumbuhan Kredit Tahun Ini di Atas 9%


Bank Indonesia (BI) memproyeksikan untuk pertumbuhan kredit selama tahun 2023 berada dalam kisaran 9% sampai 11% (year on year)


Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, BI berkomitmen terus untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan dari sisi penawaran perbankan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.


Kebijakan tersebut juga difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki daya ungkit tinggi, khususnya pada sektor hilirisasi (minerba, pertanian, peternakan, dan perikanan), perumahan, pariwisata, dan ekonomi keuangan hijau.


4. Rupiah Mengalami Penguatan


Pagi ini (31/7) nilai tukar rupiah berhasil menguat sebesar 0.13% dan mendapatkan tambahan 20 poin menjadi Rp15.092 per dolar AS berdasarkan data RTI Business. Adanya penguatan nilai rupiah terjadi karena rilis data inflasi penting di Amerika Serikat yang menurun. 


Namun, masih ada potensi tekanan pada nilai rupiah karena The Fed mengisyaratkan akan menaikkan tingkat suku bunganya satu kali lagi.


5. IHSG Sedang “Perkasa”


Pada jumat (28/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0.05% ke posisi 6.900,23. Dalam sepekan pada periode 24-28 Juli 2023, IHSG telah menguat sebesar 0.28%.


Terdapat empat indeks sektoral yang mengalami penguatan dan mengangkat IHSG dalam sepekan. Sektor barang baku melesat sebesar 2.35% dalam sepekan, sektor energi menguat sebesar 1.69%, sektor perindustrian menguat sebesar 0.76% dan pada sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0.12%.


Kemudian, Investor asing mencatat net buy atau beli bersih Rp271,23 miliar dalam sepekan. Menurut analis dari Sucorinvest Asset Management, pada bulan agustus 2023 pasar saham masih berpotensi mengalami penguatan, namun dihimbau untuk para investor agar lebih memperhatikan portofolionya lagi sebelum berinvestasi.


Sesuaikan profil risiko dan tujuan investasi sebelum melakukan aksi pembelian atau penjualan instrumen investasi tersebut.


PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)



Sum­ber data: pasardana.id


Data terse­but meru­pakan infor­masi pen­dukung secara sta­tis­tik men­ge­nai per­for­ma ter­baik dari jenis rek­sa dana pasar uang, rek­sa dana pen­da­p­atan tetap, dan rek­sa dana saham dalam sem­i­ng­gu terakhir. 


Dis­claimer: Beri­ta di atas meru­pakan infor­masi terkait ekono­mi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Education 28 Juli 2023

5 Cara Mengoptimalkan Investasi Reksa Dana Mu!

Halo teman Yamin! Investasi reksa dana merupakan salah satu cara yang populer untuk mengalokasikan dana untuk mencapai tujuan finansial. Secara pengertian, reksa dana merupakan wadah investasi yang kumpulan dana berasal dari para investor akan dikelola oleh manajer investasi profesional. 

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 24 Juli 2023

Indonesia Bisa “Naik Kelas”, Kalau.. - Market Outlook 24 Juli 2023

Hallo teman Yamin, kali ini kami ingin menginformasikan berita-berita yang dapat disajikan dan bermanfaat untuk menambah referensi kita dalam hal ekonomi. Berikut merupakan market outlook tersebut:

Baca Selengkapnya
thumbnail
Market Update 21 Juli 2023

Redenominasi Rupiah

Halo teman Yamin! Dari akhir tahun 2022 hingga sekarang, kamu sering mendengar gak rencana bahwa Indonesia akan melakukan kebijakan redenominasi rupiah? Kira-kira apa yang dimaksud dengan redenominasi rupiah dan tujuannya apa sih? Mari kita bahas bersama.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +62212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.