Segini Dana Asing yang “Mengalir” ke Indonesia - Market Outlook 13 Desember 2023

13 Desember 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:


1. Segini Dana Asing yang “Mengalir” ke Indonesia

Bank Indonesia (BI) mencatat pada minggu pertama Desember 2023, aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia sebesar Rp4,10 triliun.


Hal ini berdasarkan data transaksi BI periode 4-7 Desember 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik net buy sebesar Rp4,10 triliun.


Aliran modal asing di minggu pertama Desember 2023, mencatatkan aliran modal asing tersebut masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Setelah pada akhir November 2023 juga telah mencatatkan inflow sebesar Rp15,92 triliun.


Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan pada Jumat pekan lalu (8/12), aliran dana itu terdiri dari beli neto sebesar Rp1,14 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,84 triliun di pasar saham, serta adanya jual neto sebesar Rp3,81 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).


Dengan demikian selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 7 Desember 2023, jumlah nonresiden beli neto mencapai sebesar Rp76,14 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp15,29 triliun di pasar saham. Kemudian, beli neto sebesar Rp40,44 triliun di SRBI.


2. Bonus Demografi Bisa Menguntungkan?

Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menginformasikan, saat ini menjadi momentum emas untuk memindahkan ibu kota negara ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dikarenakan, saat ini Indonesia didukung bonus demografi usia produksi yang membutuhkan kota impian yang suportif.


Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275,77 juta jiwa pada 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 69.25% penduduk Indonesia masuk kategori usia produktif 15-64 tahun yaitu sebanyak 190.969. Sedangkan 24% penduduk lainnya berusia 0-14 tahun dan 6.74% berusia 65 tahun ke atas.


Beliau mengungkapkan, kota baru impian ini akan dibangun maksimal oleh generasi produktif. Timbal baliknya, kota tersebut berpotensi untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan kelas menengah.


3. Cadev November 2023

Bank Indonesia (BI) menginformasikan, posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir November 2023 tercatat sebesar US$138,1 miliar. Angka itu meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2023 sebesar US$133,1 miliar.


Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengungkapkan, kenaikan posisi cadev tersebut dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Posisi itu juga setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.


BI menilai, bahwa cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (7/12).


4. Rupiah Sedikit Tergerus

Pada Senin pagi (11/12), rupiah mengalami pelemahan ke level Rp15.617 seiring menguatnya dolar AS sebesar 0.64%. Rupiah berpotensi mengalami pelemahan terhadap dolar AS karena ada data unemployment AS yang dirilis Jumat malam pekan lalu (8/12) lebih bagus dari ekspektasi pasar (nilai ekspektasi pasar: 3.9%, data riil: 3.7%).


Selain itu, pasar juga sedang menunggu data penting dari inflasi konsumen AS serta keputusan pada pergerakan tingkat suku bunga the Fed minggu ini.


5. IHSG “Moncer” dalam Sepekan

Kinerja pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat pekan lalu, namun pergerakan IHSG masih tercatat mengalami kenaikan dalam sepekan pada periode (4-8 desember 2023) dan bertumbuh sepanjang November 2023.


Pada perdagangan Jumat pekan lalu (1/12), IHSG ditutup terkoreksi sebesar 0.29% di level 7059,91. Dalam sepekan lalu, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0.72% dan bertumbuh sebesar 4.87% sepanjang November 2023.


Transaksi di bursa saham Indonesia juga sudah terlihat mulai ramai jelang Pemilu 2024. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, tercatat total transaksi IHSG mencapai Rp12,12 triliun dengan total volume transaksi 31,22 miliar lembar saham.


Pendorong kenaikan IHSG dalam sepekan lalu dari pasar yaitu naiknya salah satu saham dari sektor teknologi yang mencatatkan kenaikan sebesar 14.74% dalam sepekan.


Selain itu, kenaikan IHSG juga didorong dari saham konglomerasi Prajogo Pangestu yang mencatatkan kenaikan sebesar 14.77% dalam sepekan pada perdagangan Jumat pekan lalu (1/12).


Kemudian, adanya kenaikan IHSG dalam sepekan lalu juga didorong dari aktivitas manufaktur Indonesia yang mulai membaik pada periode November 2023 (menjadi 51.7 poin) setelah ambruk dalam dua bulan sebelumnya (51.5 poin).


6. Obligasi Masih Mengalami Penguatan

Indeks acuan obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berbalik menguat pada penutupan perdagangan Jumat (8/12). Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup naik 0.03% atau 0,10 poin ke level 371,16.


Indeks obligasi komposit tersebut berbalik arah dari perdagangan sehari sebelumnya yang ditutup turun 0.04% atau 0,16 poin pada 7 Desember 2023. Sebelumnya, indeks obligasi komposit sempat menguat sebesar 0.08% atau 0,30 poin pada 6 Desember 2023.


Jika dilihat pergerakan sepanjang bulan ini (month to date), pergerakan ICBI terpantau meningkat sebesar 0.29%. Secara tahun berjalan (year to date) hingga 8 Desember 2023, lajunya naik sebesar 7.65% dan secara tahunan (year on year) menguat sebesar 8.30%.


Penguatan indeks acuan obligasi Indonesia pada perdagangan Jumat (8/12) tersebut juga sejalan dengan penguatan kinerja indeks obligasi pemerintah dan korporasi.


7. Tak Kenal Maka Tak Invest

Biar bisa jadi pertimbangan untuk investasi, yuk kita kenalan dengan salah satu produk reksa dana di SayaKaya. Produk reksa dana yang memiliki kinerja stabil dan terus mengalami perkembangan dalam beberapa bulan ini yaitu Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF). Dengan porsi alokasi terbesar pada Sukuk sebesar 75.33%, SSBF menjadi salah satu pilihan produk reksa dana dari Ci Jess juga lho..


Sucorinvest Sharia Balanced Fund telah menorehkan performa terbaik dalam 1 bulan sebesar 0.77%, kemudian dalam 3 bulan sebesar 1.66%, dan dalam 6 bulan sebesar 3.72% (12 Desember 2023).


Selain itu, kinerja secara year to date dari Sucorinvest Sharia Balanced Fund melebihi acuannya, dalam perbandingan SSBF: 5.5873% dan Acuannya (PIRC-S): -1.8200% (12 Desember 2023). Dengan adanya pertumbuhan positif dan kinerja yang stabil. Sucorinvest Sharia Balanced Fund (SSBF) bisa menjadi pertimbangan untuk menambah aset alokasi pada reksa dana di portofolio investasimu.


Berdasarkan beberapa informasi di atas, terdapat faktor yang menggambarkan bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia dalam kondisi baik, seperti dana aliran asing yang masuk ke Indonesia, cadangan devisa yang meningkat, dan potensi pertumbuhan bonus demografi yang produktif di masa depan.


Nah, salah satu cara untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan ekonomi di Indonesia yaitu dengan berinvestasi. Ketika berinvestasi, kamu tidak hanya berkontribusi dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun juga dapat mencapai tujuan finansialmu di masa depan.


Sebelum berinvestasi, ada baiknya untuk menentukan dan memiliki tujuan finansialnya terlebih dahulu serta sesuaikan dengan profil risiko investasimu.


Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga jadi pertimbanganmu dalam berinvestasi. Disclaimer on ya!


Performa 3 Reksa Dana Terbaik SayaKaya (1 Minggu)

Top 3 Blogpost.png


Sumber data: pasardana.id


Data tersebut merupakan informasi pendukung secara statistik mengenai performa terbaik dari jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham dalam seminggu terakhir.


Disclaimer: Berita di atas merupakan informasi terkait ekonomi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Promo 12 Desember 2023

Jangan Lewatkan PROMO 12.12 di SayaKaya!

Halo teman Yamin! Sambutlah momen luar biasa di akhir tahun 2023 dengan Promo 12.12 dari SayaKaya! Jangan sia-siakan kesempatan tersebut untuk mendapatkan penawaran eksklusif ketika kamu berinvestasi.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Education 11 Desember 2023

Tips Membangun Kesehatan Finansial yang Optimal

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui olahraga dan pola makan seimbang. Namun, satu aspek yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah kesehatan finansial.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Gaya Hidup 8 Desember 2023

Mendesain Interior Rumah yang Estetik Ala Desainer Profesional

Halo teman Yamin! Pengalaman memiliki tempat tinggal baru adalah momen yang sangat dinanti. Tapi apa boleh buat, bila ternyata desain interiornya tidak sesuai dengan ekspektasi. Sudah terlanjur keluar uang banyak, namun hasilnya kurang memuaskan.

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +62212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.