Market Research 6 Februari 2023: Revised Growth Projection
IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 menjadi 2,9% dari sebelumnya 2,7% berkat pembukaan ekonomi China mendorong pemulihan ekonomi global. Selain berlanjutnya perang RUS-UKR, utang menjadi risiko tambahan bagi negara-negara berkembang. Pada WEF (World Economic Forum) 2023, perlambatan ekonomi yang lebih moderat membuka peluang terjadinya soft landing. IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,8%, dari yang sebelumnya 5%. Sedangkan, UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) memprediksi pertumbuhan Indonesia sebesar 5%. Pemerintah Indonesia tetap optimis untuk perekonomian kuartal pertama dan kestabilan nilai tukar Rupiah berkat pencabutan PPKM dan indikator makroekonomi yang membaik. Berikut merupakan market updates secara domestik maupun global:
Inflasi Indonesia pada Januari 2023 adalah 0,34% secara MoM, lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Desember sebesar 0,66% MoM. Dengan menurunnya tingkat inflasi, BI menyatakan inflasi Indonesia menjadi salah satu performa inflasi yang terbaik dibandingkan dengan negara lain.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyuarakan tanda-tanda bahwa BI tidak lagi menetapkan kebijakan yang berfokus pada penanganan inflasi, namun lebih berfokus untuk pro pertumbuhan ekonomi. Selain tingkat inflasi yang lebih terkendali, nilai tukar Rupiah yang menguat mendorong keleluasaan bagi BI untuk berimprovisasi.
Pasar obligasi diproyeksi memiliki kinerja yang baik di tahun ini, dengan asing yang juga mulai berinvestasi kembali. Proyeksi penurunan tingkat inflasi dan suku bunga menjadi sentimen bagi reksa dana obligasi.
Dengan investasi padat modal yang lebih besar dibandingkan investasi padat karya, target penciptaan lapangan kerja di Indonesia belum tumbuh sesuai harapan. Namun, realisasi investasi senilai IDR 1.207,2 triliun melampaui target pemerintah dan bertumbuh 34% secara tahunan.
Total dana mengalir pada tahun pemilu 2024 diproyeksikan hingga IDR 270,3 triliun. Besaran proyeksi tersebut mempertimbangkan pemilu pada tahun 2024 secara sekaligus memilih presiden, DPR, DPRD, dan kepala daerah. Terlebih lagi, terdapat tren positif dari nilai pengeluaran partai politik di setiap periode pemilu. Hal ini menjadi katalis positif bagi sektor bisnis, jasa telekomunikasi, perhotelan, konsultasi, dan transportasi.
Kewajiban DHE di dalam negeri akan diperluas ke industri manufaktur dan hilirisasi. Sebelumnya, industri yang wajib hanya pertambangan, perkebunan, dan kehutanan. Apabila kebijakan DHE diterapkan dengan baik, maka tekanan likuiditas valas perbankan akan berkurang, sehingga sentimen Rupiah akan menguat dan tekanan dari suku bunga valas yang meningkat akan berkurang.
Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps ke level 4,5%-4,75%, menjadi kenaikan ke delapan sejak bulan Maret 2022 dan level tertinggi sejak tahun 2007. Walaupun inflasi telah menunjukkan penurunan, Fed menyatakan masih akan ada kenaikan suku bunga untuk memerangi inflasi hingga ke target sebesar 2%. Laju kenaikan suku bunga dari berbagai bank sentral diproyeksikan melambat dibandingkan tahun 2022, setidaknya dimulai dari AS.
Kontribusi dari pertumbuhan ekonomi China diprediksi mencapai 15% terhadap ekonomi global. BI memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi China dapat mengompensasi perlambatan pertumbuhan AS, Eropa, dan Inggris. Selain itu, reopening China juga akan memberikan dampak ke negara Asia yang menjadi mitra dagangnya.
Dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi perlambatan ekonomi pada tahun ini, upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDG) juga akan terhambat. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya hidup dan angka kemiskinan yang meningkat.
Aktivitas manufaktur Jepang masih berkontraksi, dengan indikator PMI sebesar 48,9 serta penurunan pada tingkat produksi dan pesanan selama 7 bulan. Kontraksi pada aktivitas manufaktur dapat memengaruhi tingkat upah buruh di bulan mendatang, terlebih lagi Jepang tengah menghadapi inflasi tertinggi selama 41 tahun terakhir. Di sisi lain, pariwisata menjadi penopang pertumbuhan berkat pelonggaran pembatasan COVID-19.
Konsumsi listrik China diproyeksi akan meningkat pada tahun ini. Meningkatnya konsumsi listrik akan mendorong kebutuhan batubara akan mendorong ekspor dari negara eksportir, termasuk Indonesia. China tetap akan menjadi pasar ekspor batubara Indonesia pada tahun 2023.
Lihat Blog Lainnya
Menghadapi Musim Laporan Keuangan dan Dividen
Setiap pertengahan dan akhir tahun pada masa sekolah, orang tua murid mendapatkan undangan dari guru untuk menghadiri pengambilan rapor sang anak. Namun terkadang beberapa orang tua berhalangan karena sedang bekerja atau mempunyai kegiatan lainnya, sehingga mereka meminta pihak lain, seperti saudara kandung dari sang anak, saudara dari ibu atau ayah, bahkan ART, untuk menggantikannya. Maklum, yang paling penting adalah anaknya memiliki prestasi yang baik dan menjadi siswa teladan terlepas dari siapa yang mengambil rapornya.
Baca SelengkapnyaMarket Research 30 Januari 2023: Attractive Bond Market
Berlanjut hingga bulan ke 11, perang antara Rusia dengan Ukraina belum menunjukkan adanya keredaan, sehingga negara yang berpendapatan kecil di Asia dan Afrika terdampak secara negatif karena harga pangan dan energi yang meningkat. Sayangnya, negara-negara tersebut tidak memiliki kemampuan seperti Eropa yang dapat membeli gas dan minyak di harga tinggi. Angka kemiskinan Indonesia mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan inflasi dan harga BBM. Bansos pemerintah diharapkan dapat berlanjut untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di Indonesia. Pemberdayaan masyarakat seperti kewirausahaan dan lapangan kerja layak juga didorong agar angka kemiskinan menurun ke target 7,5–8,5%. Berikut merupakan market updates secara domestik maupun global:
Baca SelengkapnyaMengkaji Krisis Biaya Hidup
Sejak akhir tahun 2019 dan kuartal awal tahun 2020, seluruh dunia secara bersama menghadapi pandemi COVID-19. Wabah tersebut tentunya menjangkit kesehatan dari perekonomian berbagai negara dan menimbulkan krisis berskala global baru sejak periode 2007–2009. Lepas dari pandemi, hantu inflasi mulai menunjukkan wajahnya di pertengahan tahun 2021 sebagai efek dari kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Meletusnya perang antara Rusia dengan Ukraina, inflasi pun semakin tinggi dan menjadi permasalahan utama di berbagai negara besar. Walaupun bagi beberapa negara inflasi masih dapat dikendalikan, permasalahan tersebut tetap menjadi prioritas yang perlu ditanggulangi.
Baca Selengkapnya