A December to Remember

2 Januari 2023 Ditulis oleh Jessica Wijaya
Featured

Akhir tahun selalu men­ja­di kenan­gan tersendiri, ter­ma­suk bagi saya. Kare­na mendekati akhir tahun, pusat per­be­lan­jaan dihi­asi den­gan deko­rasi natal dan tahun baru, menyam­but seman­gat dan lem­baran baru. Tidak hanya masyarakat Indone­sia, selu­ruh negara juga bersama-sama mer­ayakan suasana natal. Anak-anak sedang menung­gu kedatan­gan kado spe­sial yang dibawakan oleh san­ta claus. Sayangnya, dia tidak mem­berikan hadi­ah bagi anak-anak yang nakal (naughty list). 


Hal yang unik adalah, investor baik retail maupun insti­tusi, fund man­ag­er****, dan pelaku pasar lain­nya juga selalu menung­gu kedatan­gan san­ta claus di pasar modal, ser­ta mem­per­can­tik porto­fo­lionya. Kon­disi ini lebih dike­nal seba­gai San­ta Claus Ral­ly dan Win­dow Dress­ing****. San­ta Claus Ral­ly meru­pakan kon­disi adanya kenaikan har­ga saham di perten­ga­han atau akhir Desem­ber hing­ga awal Jan­u­ari. Terkadang, pas­ca San­ta Claus Ral­ly diiku­ti den­gan pasar yang cen­derung side­ways, yaitu kon­disi dimana doron­gan bull­ish dan bear­ish sal­ing memen­garuhi sehing­ga har­ga saham tidak berg­er­ak secara sig­nifikan (stag­nan). 


Ter­da­p­at beber­a­pa pen­je­lasan yang men­dorong ter­jadinya San­ta Claus Ral­ly. Mema­su­ki musim libu­ran, para investor retail men­da­p­atkan bonus akhir tahun dan secara umum merasa opti­mis, sehing­ga melakukan inves­tasi. Den­gan investor insti­tu­sion­al yang cen­derung menikmati libu­ran di akhir tahun, maka perg­er­akan bur­sa lebih mencer­minkan optimisme/pesimisme dari investor retail. Ada juga pan­dan­gan bah­wa San­ta Claus Ral­ly ter­ja­di seba­gai langkah untuk meng­hadapi Jan­u­ary Effect. Jan­u­ary Effect adalah kenaikan har­ga saham mema­su­ki bulan Jan­u­ari sete­lah adanya penu­runan har­ga saham, yang dise­babkan oleh pen­jualan investor seba­gai langkah tax-loss har­vest­ing (untuk men­gu­ran­gi pajak yang dike­nakan pada cap­i­tal gain). 


Berbe­da den­gan San­ta Claus Ral­ly, Win­dow Dress­ing meru­pakan aksi fund man­agers yang men­jual saham-saham den­gan per­for­ma yang kurang baik, ser­ta mem­be­li saham-saham yang mem­berikan nilai tam­bah bagi porto­fo­lio, biasanya saham-saham blue chip. Nan­ti­nya, aksi ini dap­at mem­per­can­tik tampi­lan per­for­ma dari porto­fo­lio kelo­laan fund man­ag­er agar menarik bagi investor. Baik San­ta Claus Ral­ly dan Win­dow Dress­ing meru­pakan peri­s­ti­wa yang dike­nal seba­gai cal­en­dar effect, yaitu anom­ali pada pasar atau ekono­mi yang ter­ja­di pada tang­gal-tang­gal kalen­der tertentu.


Lalu, apakah ked­ua kon­disi ini selalu ter­ja­di mendekati akhir tahun? Mari kita simak per­for­ma dari IHSG sela­ma bulan Desem­ber sejak tahun 2001 hing­ga tahun 2021.



Source: SayaKaya Research, Pasar­dana. Decem­ber Month­ly Performance


Secara his­torikal, terny­a­ta ked­ua kon­disi ini ‘dap­at dikatakan’ ter­buk­ti di pasar saham Indone­sia. Berdasarkan per­for­ma sela­ma 21 tahun ter­akhir, IHSG selalu menc­etak per­for­ma yang posi­tif di bulan Desem­ber. Return teren­dah sebe­sar 0,42% dihasilkan di tahun 2013, sedan­gkan per­for­ma ter­baik ada di tahun 2003 den­gan return sebe­sar 12,12%. Pada tahun pan­de­mi pun, IHSG meng­hasilkan per­for­ma yang fan­tastis, pada­hal pada kuar­tal 1 tahun 2020 IHSG men­gala­mi penu­runan yang cukup sig­nifikan. Sedan­gkan, tahun 2021 hanya mem­berikan return sebe­sar 0,73%. Walaupun per­for­ma yang dihasilkan cukup bervari­asi, IHSG mam­pu mem­per­ta­hankan rekor hijau sela­ma 21 tahun. 



Source: SayaKaya Research, Pasar­dana. Decem­ber Month­ly Performance


Apa­bi­la diband­ingkan den­gan indeks saham di negara lain, Indone­sia men­ja­di negara ter­baik yang mem­berikan per­for­ma posi­tif di bulan Desem­ber secara kon­sis­ten sejak tahun 2010 hing­ga 2021. Sedan­gkan, indeks lain­nya secara bersamaan terkadang men­catatkan per­for­ma negatif, seper­ti pada tahun 2014 dan 2015 bagi S&P 500, DJIA, Nikkei 225, STOXX50E, Hangseng, dan KOSPI. Sem­i­ni­mal mungkin, seti­daknya ter­da­p­at tiga bulan yang men­catatkan per­for­ma negatif bagi indeks lain­nya selain IHSG sela­ma 11 tahun terakhir.


Mema­su­ki bulan Desem­ber di tahun 2022, selu­ruh pelaku pasar pun bertanya-tanya apakah para fund man­agers akan menghias porto­fo­lionya, dan apakah san­ta claus akan mem­bawakan hadi­ah kepa­da pasar modal di Indone­sia dan pasar saham negara lain­nya. Lalu, bagaimanakah per­for­ma pada selu­ruh indeks tersebut?



Source: SayaKaya Research, Pasar­dana


Pada per­for­ma indeks di bulan ini dan diband­ingkan secara his­torikal, ter­da­p­at insight yang bisa saya bagikan kepa­da investor. **San­ta Claus Rally dan Win­dow Dress­ing, walaupun pelu­ang ter­jadinya cukup besar dan umum bagi pelaku pasar, sedang men­gala­mi tekanan kare­na ter­da­p­at beber­a­pa fak­tor yang lebih sig­nifikan dalam mem­pen­garuhi perg­er­akan indeks saham seba­gai** lead­ing indi­ca­tor****. Tahun 2022 men­ja­di tahun yang cukup sulit dalam berin­ves­tasi kare­na banyaknya sen­ti­men negatif yang men­dorong kon­disi ekono­mi tidak menen­tu. Kenaikan suku bun­ga di berba­gai negara yang bertu­juan untuk menekan tingkat inflasi, kete­gan­gan RUS-UKR yang mem­pen­garuhi geopoli­tik secara glob­al, dan kebi­jakan COVID-19 yang ketat di Chi­na yang saat ini sudah relatif lebih reng­gang. Ter­lebih lagi, tingginya pelu­ang ter­jadinya resesi di negara besar pada wak­tu men­datang dap­at mem­pen­garuhi perekono­mi­an glob­al juga, sehing­ga semakin men­dorong fund man­agers untuk lebih berhati-hati dalam berin­ves­tasi dan meny­im­pan kas dalam jum­lah yang cukup besar (full arti­cle). Di Indone­sia sendiri, vol­ume perda­gan­gan juga cukup sepi, sehing­ga perg­er­akan IHSG cukup lemah dan sulit untuk meningkat.


A Decem­ber to Remem­ber, judul yang menu­rut saya cukup menarik kare­na kita semua men­gan­tisi­pasi suatu hadi­ah pada suasana natal dan tahun baru ini, hadi­ah yang sama walaupun telah kita ter­i­ma sejak 21 tahun lalu. Nyatanya, Desem­ber kali ini men­ja­di Desem­ber per­ta­ma yang berbe­da, dan akan kita ingat seterus­nya. Semoga di tahun baru ini, perekono­mi­an glob­al semakin mem­baik dan kita juga men­ja­di investor yang lebih handal. 


Mer­ry Christ­mas and Hap­py New Year, investors!


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Market Update 26 Desember 2022

Market Research 23 Desember 2022: Window Dressing?

Sep­a­n­jang Desem­ber, asing telah men­jual IDR 15,48 tril­i­un di pasar saham, sehing­ga menekan poten­si ter­jadinya Win­dow Dress­ing ser­ta men­ja­di bulan Desem­ber per­ta­ma den­gan return yang negatif. Hal ini men­dorong beragam man­a­jer inves­tasi untuk men­golek­si saham yang sedang menu­run, ser­ta berin­ves­tasi pada oblig­asi mengin­gat adanya poten­si lan­ju­tan kenaikan suku bun­ga ser­ta diver­si­fikasi. Di AS, man­a­jer inves­tasi melakukan rebal­anc­ing seni­lai USD 100 mil­iar dari saham ke oblig­asi. Pada ming­gu keti­ga di bulan Desem­ber, berikut mar­ket updates dari domestik dan global:

Baca Selengkapnya
thumbnail
Gaya Hidup 26 Desember 2022

How much is too much?

Keter­tarikan saya ter­hadap sep­ak bola sebe­narnya cukup netral, namun keti­ka final Argenti­na melawan Pran­cis, saya tidak bisa tidur nyenyak pada malam itu kare­na menge­tahui Mes­si dan Mbappé–dua pemain sak­ti yang juga satu klub–akan bertarung mem­pere­butkan piala emas bergengsi ting­gi. Dua gol per­ta­ma dic­etak oleh Argenti­na, pikir saya, “Harus­nya mudah bagi Argenti­na atau Mes­si untuk menc­etak skor keti­ganya?”. Pasti semua fans Argenti­na merasa keme­nan­gan sudah di tan­gan para fans. Hing­ga… keadaan berba­lik men­ja­di seim­bang. Bayangkan, Mbap­pé melakukan gol dua kali dalam wak­tu kurang dari 1 menit! Dunia pasti terke­jut, ked­ua fans pun pasti deg-degan. Pikir saya, harus­nya mudah bagi Argenti­na menga­mankan posisinya den­gan gol keti­ga sete­lah menc­etak dua gol secara berun­tun. Namun, dilu­ar dugaan, saya baru dis­adark­an kem­bali oleh kemam­puan Mbap­pé yang lihai, patut men­ja­di salah satu pemain ter­ma­hal di dunia. Saya pun berpikir kem­bali, seharus­nya mudah bagi Pran­cis atau Mbap­pé untuk menc­etak skor keti­ga. Terny­a­ta, per­tandin­gan dilan­jutkan ke babak per­pan­jan­gan wak­tu. Gol keti­ga akhirnya dic­etak oleh Mes­si. Wah, fans Argenti­na pasti bisa tidur nyenyak malam ini. Tiba-tiba, Mbap­pé menun­jukkan kepi­awa­ian­nya lagi, menye­im­bangkan skor Pran­cis den­gan Argenti­na. Wah, walaupun sudah menc­etak gol secara berun­tun dan berkali-kali, tidak mudah juga rupa­nya bagi mere­ka yang sudah lama bertarung di lapan­gan hijau untuk men­ja­ga kon­sis­ten­si tersebut.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Education 23 Desember 2022

ESG Investing: Gain From Sustainability

Strate­gi inves­tasi berba­sis ESG atau impact invest­ing men­ja­di tren yang berkem­bang secara sig­nifikan. Keber­lan­ju­tan dan ekono­mi hijau men­ja­di kesadaran bagi para pelaku usa­ha dan pasar modal, baik secara domestik maupun glob­al. Seir­ing berkem­bangnya jum­lah investor, maka inves­tasi berba­sis keber­lan­ju­tan juga semakin umum dit­er­ap­kan oleh retail maupun fund man­agers. Lalu, apa yang men­jadikan ESG seba­gai salah satu fak­tor dalam berinvestasi?

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +62212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.